Saat ini ban MotoGP
masih disuplai oleh Michelin. Sebelum balapan, semua pebalap rapat dengan
timnya untuk menentukan kompon ban yang ditawarkan. Ada beberapa kompon ban
yang ditawarkan setiap seri balapan, ada ban untuk lintasan kering, juga ban
basah. Pemilihan ban kering maupun basah ditentukan berdasarkan kondisi
lintasan balap.
Mengutip laman Box Repsol, ban harus
mempertahankan tekanan yang direkomendasikan pabrikan untuk memastikan keamanan
pebalap sekaligus menawarkan performa terbaik. Semua ban harus dilengkapi
dengan sensor.
Tekanan ban berpengaruh terhadap performa.
Tekanan ban yang rendah memang menawarkan kontak ke aspal yang lebih baik tapi
mengurangi stabilitas dan meningkatkan suhi secara berlebihan. Di sisi lain,
tekanan yang sangat tinggi dapat mengurangi cengkeraman ban ke aspal
Selain itu, agar ban balap menghasilkan
performa optimal, ban harus mencapai suhu ideal yang meningkatkan kontak ke
aspal. Michelin menyebut bahwa ban harus disimpan di dalam kotak penghangat
setidaknya di suhu 90°C sebelum motor dikebut di lintasan
Temperatur ideal ban depan adalah 100°C
sementara ban belakang 120°C atau lebih.
Ban balap terdiri dari karet bersuhu sangat
tinggi dan berputar sambil menahan beban motor dan pebalap sehingga harus
menanggung gaya yang cukup besar. Selama akselerasi menyusuri trek lurus, ban
belakang memiliki lebih dari 2.200 Newton gaya. Saat mengerem, ban depan
memiliki lebih dari 2.500 Newton gaya. Selama menikung, gaya lateral melebihi
2.000 Newton
Fakta lain, kontak antara ban dengan permukaan
lintasan hanya seukuran uang koin. Selain mendukung laju motor di atas
lintasan, ban terutama ban depan berfungsi sebagai sensor untuk pebalap. Dari
feeling ban depan yang mereka dapatkan, pebalap dapat mengetahui kondisi aspal
apakah ada grip yang cukup.
0 komentar:
Posting Komentar