
Eks pebalap Kevin Schwantz mengakui Marc Marquez masih favorit
juara dunia MotoGP 2019. Meski
begitu, Schwantz yakin Valentino Rossi bisa
mengganggu Marquez.
Pebalap Honda Repsol itu gagal melanjutkan dominasinya setelah finis dua teratas di dua seri pertama tatkala jatuh di MotoGP Amerika Serikat. Alhasil, Marquez melorot ke peringkat empat klasemen sementara dengan 45 poin, berjarak empat poin dari Alex Rins, enam poin dari Rossi, dan sembilan poin dari Andrea Dovizioso di puncak.
Pebalap Honda Repsol itu gagal melanjutkan dominasinya setelah finis dua teratas di dua seri pertama tatkala jatuh di MotoGP Amerika Serikat. Alhasil, Marquez melorot ke peringkat empat klasemen sementara dengan 45 poin, berjarak empat poin dari Alex Rins, enam poin dari Rossi, dan sembilan poin dari Andrea Dovizioso di puncak.
Berkaca dari musim-musim sebelumnya, awal yang
buruk bukan berarti Marquez akan gagal. Toh pebalap Spanyol itu sukses merebut
lima gelar juara dunia dari enam musim sejak debut pada 2013.
Di sisi lain, Valentino Rossi sukses naik
podium di dua balapan terakhir usai finis kelima di Qatar. Sekalipun belum
mampu mengakhiri puasa kemenangannya sejak juara di Assen, Belanda 2017 Rossi
diyakini Schwantz punya potensi menjegal Marquez.
"Marquez itu kencang dan telah membuktikan bahwa dia bisa memenangi gelar juara, dia membalap dengan cara yang berbeda dibanding pebalap lainnya. Dia adalah satu-satunya ancaman akan kesuksesannya sendiri," kata Schwantz, peraih titel juara kelas 500cc dengan Suzuki pada 1993 itu.
"Marquez itu kencang dan telah membuktikan bahwa dia bisa memenangi gelar juara, dia membalap dengan cara yang berbeda dibanding pebalap lainnya. Dia adalah satu-satunya ancaman akan kesuksesannya sendiri," kata Schwantz, peraih titel juara kelas 500cc dengan Suzuki pada 1993 itu.
"Dia pasti akan mencetak banyak angka yang
penting, ada 19 balapan, jadi dia akan menjalani musim terpanjangnya di usia 40
tahun, dia sudah membuktikan bahwa dia masih bisa bersaing."
"Saya pikir Rossi menjadi lebih cerdik setiap tahun yang dia lewati dan punya kecepatan yang tepat untuk mengalahkan Honda dan Marquez karena dia kencang dan konsisten," imbuh Schwantz dalam wawancaranya dengan Marca.
"Saya pikir Rossi menjadi lebih cerdik setiap tahun yang dia lewati dan punya kecepatan yang tepat untuk mengalahkan Honda dan Marquez karena dia kencang dan konsisten," imbuh Schwantz dalam wawancaranya dengan Marca.
0 komentar:
Posting Komentar